Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mengadakan Media Briefing terkait Investasi Pemerintah di Bidang Pendidikan bersama wartawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro (Forkem) pada Jumat (10/6) secara daring. Kegiatan ini memberikan gambaran utuh mengenai pengelolaan Dana Abadi di Bidang Pendidikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Meirijal Nur menuturkan Dana Abadi adalah komitmen APBN untuk menguatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Sejak 2010 hingga Desember 2021, total dana pendidikan yang sudah dialokasikan Pemerintah ke LPDP adalah Rp99,11 triliun.
Guna menjaga komitmen Pemerintah, APBN 2023 juga diarahkan untuk mendorong produktivitas nasional, diantaranya melalui peningkatan kualitas SDM dan penguatan program pendidikan.
“Harapannya SDM indonesia semakin berkualitas, dengan begitu, seluruh aktivitas di Indonesia akan memiliki kualitas yang baik juga. Akhirnya, kesejahteraan menyeluruh dapat terwujud,” tuturnya.
Mengamini pemaparan Meirijal, Direktur Keuangan dan Umum LPDP Emmanuel Agust Hartono mengenalkan Native Scholarship LPDP, yaitu Beasiswa Afirmasi.
Beasiswa Afirmasi, dikhususkan bagi mereka yang memerlukan dukungan baik dari sisi kewilayahan maupun kondisi. Misalnya di daerah terpencil atau terluar, memiliki kebutuhan khusus (penyandang disabilitas), hingga mereka yang berada dalam kondisi prasejahtera. Selain itu, baru-baru ini LPDP juga meluncurkan beasiswa khusus untuk putra dan putri Papua.
“Ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk memberikan beasiswa secara menyeluruh dengan target-target spesifik dengan diberikan kemudahan. Mereka akan diberikan pembekalan keberangkatan dan persiapan teknis untuk kuliah di luar negeri maupun dalam negeri,” tutur Agust.
Dana abadi di Bidang Pendidikan yang dikelola oleh LPDP digunakan untuk membiayai kebutuhan terkait Pendidikan, diantaranya Dana Abadi Pendidikan Rp81,1 triliun, Dana Abadi Penelitian Rp8 triliun, Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp7 triliun, dan Dana Abadi Kebudayaan Rp3 triliun.
“Kami meyakini salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pendidikan dengan berbagai aktivitas pendukungnya, misalnya beasiswa, dukungan penelitian, dukungan perguruan tinggi yang membutuhkan, dan sebagainya,” pungkas Meirijal.
Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2021, LPDP telah memberikan beasiswa kepada 29.872 penerima yang berasal dari 34 provinsi se-Indonesia. Sebanyak 15.631 alumni penerima beasiswa LPDP bekerja di berbagai sektor. Terdapat 62,8% di antaranya bekerja di sektor publik seperti akademisi, peneliti, ASN, pegawai profesional, hingga TNI/Polri. Sedangkan sisanya 35 bekerja di sektor privat, dan 2,2% di sektor sosial. Khusus program Beasiswa Kolaborasi, sebanyak 69.952 orang telah menerima manfaatnya.
Dana abadi ini merupakan komitmen pemerintah di bidang pendidikan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berdaya saing. Guna menjaga komitmen ini, ke depan, APBN 2023 selain berperan menjaga pemulihan ekonomi nasional, juga diarahkan untuk mendorong produktivitas nasional, di antaranya melalui peningkatan kualitas SDM dan penguatan program pendidikan. (frd/bk)
Berita diambil dari: